Selasa, 22 Mei 2012

Kekecewaanku berujung luka

Sungguh betapa kecewannya hati ini kepadamu
Semua yang pernah kita jalin seperti lenyap
Tak sepercik pun bekas yang membuat hati ini tersenyum
Rasannya hati ini seperti membeku dan kaku bagai batu.

Apa yang kau mau selalu kuberikan
Apa yang kau inginkan selalu kuturuti
Tapi apa...?
Kau membuat hati ini selalu menangis
Mengingat perilaku tak biasannya pada dirimu
Aku sadar, aku bukan siapa-siapa
Tapi apakah salah,  bila aku menginginkan kau yang seperti dulu
Kau yang baik, lemah lembut, anggun dan tak arogan seperti saat ini
Sikapmu sungguh berbanding terbalik saat pertrama kali kita kenal.

Hanya ini yang bisa kulakukan untuk melampiaskan kekecewaanku
Semua kutuangkan dalam sepenggal puisi yang kiranya tak ada artinya untukmu
Memang semuannya sudah terjadi, dan tak perlu disesali
Sebenarnya ingin sekali mengungkapkan semua uneg-uneg tentang dirimu,
Tapi hati ini tak sanggup rasannya, tak mampu tuk mengungkapkannya.

Semoga penyesalanku yang sekarang tak terjadi dimasa depan
Sungguh memiriskan hati bila sampai terulang untuk yang kedua kalinnya
Semua yang terjadi baik buruk atau tidak perlu kita sadari
Bahwa semuannya itu sudah merupakan rencana yang diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar