LAPORAN
Pengertian
Laporan
I. Laporan adalah :
a. Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,
pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara
tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority)
dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
b. Salah satu
cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
c. Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
d. Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi.
c. Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
d. Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi.
Laporan mempunyai peranan yang
penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan
antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi
tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik
yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan
yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of
authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien.
Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi
baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan
tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi
terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik
bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang
terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam
mencapai tujuan organisasi.
II. Dari uraian diatas bisa diketahui pentingnya laporan bagi perusahaan.
Apa yang menjadi manfaat laporan bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Merupakan perwujudan dari responsibility pelapor terhadap tugas yang dilimpahkan.
2. Sebagai alat untuk memperlancar kerja sama dan koordinasi maupun komunikasi yang saling mempengaruhi antar perseorangan dalam organisasi.
1. Merupakan perwujudan dari responsibility pelapor terhadap tugas yang dilimpahkan.
2. Sebagai alat untuk memperlancar kerja sama dan koordinasi maupun komunikasi yang saling mempengaruhi antar perseorangan dalam organisasi.
3. Sebagai alat untuk membuat budgeting (anggaran), pelaksanaan, pengawasan, pengendalian maupun pengambilan keputusan.
4. Sebagai
alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan.
Bagaimana agar laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat peranannya dalam organisasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan
baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang
mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca. Kejelasan suatu laporan
tersebut tentu saja didukung oleh penguasaan materi laporan dari si pemberi
laporan sehingga dengan adanya jaminan bahwa si pembuat laporan menguasai
materinya merupakan jaminan kejelasan suatu laporan di samping hal-hal tersebut
diatas.
2. Mengenai sasaran permasalahannya
2. Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan
pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga
dalam hal penyusunan kata-kata maupun kalimat harus yang jelas, singkat jangan
sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan
semakin bingung dan tidak mengerti.
3. Lengkap
3. Lengkap
Kelengkapan tersebut menyangkut :
a. Permasalahan
yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda
tanya.
b. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai
dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan atau dengan kata
lain masalah yang sangat penting diutamakan pembahasannya baru masalah-masalah
yang timbul dalam pembahasan sampingan seyogyanya juga dibahas. Sehingga
laporan menjadi lengkap dan mantap karena sudah mencakup segala segi yang
didukung dengan data-data statistik yang jelas dan lengkap.
4. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu
sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan
karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang
bersifat mendadak membutuhkan pembuat laporan yang bisa diusahakan
secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan. Kalau sampai terjadi keterlambatan
penyampai laporan bagi yang berkepentingan berarti terjadi pemborosan waktu
maupun tenaga karena kalau misalnya laporan tersebut diperlukan untuk bagian
pengendalian produksi maka bagian pengendalian produksi akan kacau karena
bagian ini menyangkut proses produksi yang berlangsung terus menerus. Oleh
karena itu ketepatan waktu maupun kecermatan pembuatan laporan sangat
dibutuhkan apalagi bila laporan tersebut menyangkut tindakan koreksi yang harus
ada follow up nya.
5. Tetap
Laporan yang
diduking data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak
berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu
laporan lebih dapat dipercaya dan diterima. Keterangan-keterangan dalam
menyampaikan laporan tidak boleh saling bertentangan satu sama lain.
6. Objective dan factual
Pembuatan
laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun
dibuat secara obyektif.
7. Harus ada proses timbal balik
a.
Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti
sehingga menimbulkan gairah dan minat
si pembaca.
b.
Jika si pembaca memberikan response berarti
menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi
laporan maupun si pembaca laporan.
Laporan juga berfungsi sebagai :
Laporan juga berfungsi sebagai :
a. pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas.
b. landasan pimpinan dalam mengambil
kebijakan/keputusan.
c. alat untuk melakukan pengawasan.
d. dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman
bagi orang lain.
Peneliti haruslah menyusun laporan
hasil penelitian dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitian akan bermanfaat
khususnya bagi pihak-pihak sebagai berikut :
A. PENELITI
A. PENELITI
Manfaat penyusunan laporan penelitian
bagi peneliti adalah :
1. Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
2. Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).
1. Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
2. Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).
3. Membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna.
B. PARA ILMUWAN
Dengan penemuan melalui penelitian,
khasanah ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti
bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan
lebih lanjut.
C. PEMERINTAH, BIROKRAT DAN PENGAMBIL KEBIJAKAN
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data actual.
D. MASYARAKAT LUAS
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data actual.
D. MASYARAKAT LUAS
Dengan adanya informasi dari
penelitian ilmiah, kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah.
Contoh : penemuan listrik, telepon dan televisi.
Langkah-langkah dalam pembuatan laporan
Menurut F X Soejadi laporan merupakan
hal yang sangat penting sehingga pembuatan laporan haruslah tepat, adapun
ketetapatan tersebut menurut FX Soejadi harus melalui porsedur-prosedur yang
tepat pula di mana prosedur pembuatan laporan mencakup tujuh pokok langkah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dan
fakta
Laporan yang tepat adalah laporan yang lengkap data
yang dibutuhkan maupun memuat fakta yang akurat, misalnya data dan fakta
mengenai :
a. Jumlah surat keputusan yang dikeluarkan perusahaan
dalam jangka waktu satu bulan
b. Bentuk dan struktur organisasi
perusahaan
c. Jumlah tenaga kerja per
bagian
d. Rencana pemakaian anggaran
financial dan sebagainya
Agar data dan fakta tersebut nyata dan dapat dipercaya
maka pengumpulannya harus melalui cara-cara sebagai berikut :
a. Melakukan observasi dan pengamatan sebelum
dilakuakn perencanaan penenlitian yang mantap dan matang.
b. Menagadakan wawancara bagi data dan fakta yang
memerlukan dukungan pendapat yang objective.
c. Melakuakn penyebaran daftar pertanyaan baik dengan
system sampel maupun denagn sisite, yang lainnya.
2.
Pemindahan tabulating Data dan Fakta
Setealah melakukan pengumpulan data secara acak atau
kasae mengenai obeservasi atau penelitian yang dilakukan maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pemilihan data dan fakta tersebut. Pemilihan data
tersebut bisa dilakukan dengan cara :
a. Pemilihan data berdasarkan pembedaaan cakupan
yang diteliti yaitu data tersebut apakah menyangkut personal perusahaan,
financial maupun pelaksaaan rencana.
b. Dibeda-bedakan menurut
peristiwa dan dampaknya.
c. Dibeda-bedakan menurut
gambar, grafik maupun tabel.
d. Melakuakn Tabulating, yaitu mengumpulkan data
dan fakta yang sesuai dengan cakupan bidang masing-maing menjadi suatu daftar
atau tabel sehingga tidak terjadi pengulangan kata atau kalimat, sehingga bisa
memberikan analisa yang rasional, objektif dan menunjukkan logika hubungan
natara data, fakta peristiwa dan dampaknya.
3.
Membuat kerangka laporan
Pembuatan kerangka laporan sangat diperlukan karena
dalam kerangka ini termasuk juga di dalamnya pemaparam mengenai bab-bab laporan
yang dibuat ataupun inti masalah yang dirangkum dalam suatu laporan.
Pada dasarnya kerangka laporan mencakup 4 bagian pokok
yaitu :
a. Pertama:
Pendahuluan
Dengan melihat isi pendahuluan pembaca bisa
mengetahui:
1.
Maksud dan tujuan pembuatan laporan
2.
Masalah yang akan dibahas
3.
Batasan masalah
4.
Sistematika penulisan laporan
5.
Pendekatan penyelesaian yang digunakan
b. Kedua: Tubuh Laporan
Dalam tubuh laporan inilah yang merupakan pembahasan
maupun penyelesaian masalah yang dikemukakan, karena :
1. Di dalamnya terpapar
segala data dan fakta yang telah dipisah-pisahkan menurut kepentingan
penyelesaian.
2.
Terdapat analisa si pelapor
3. Terdapat hasil
penyelesaian masalah dan kemudian ditarik kesimpulan dan saran dari si pelapor.
Biasanya bagian tubuh laporan ini yang merupakan
bagian terpanjang dari keseluruhan laporan, oleh karenanya bagian ini biasanya
terbagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian, misalnya terdiri dari :
a. Permasalahan
b. Batasana masalah
c. Hipotesa
d. Latar belakang teori
e. Bagian (part)
f.
Bab-bab(chapters)
g. Sub bab-sub bab
(section) dan sebagainya
c. Ketiga : saran-saran
Saran-saran di sisni sudah terangum semua penyelesaian
masalah secara tegas tanpa memberikan alternative-alternatif pilihan lagi.
Biasanya pada laporan SURVEI, saran-saran tersebut dimasukkan ke dalam tiap
akhir uraian pada tiap-tiap akhir bab atau bisa juga dapat sekaligus disatukan
bab terakhir dari seluruh laporan.
d. Keempat
Konklusi dan penutup sebagai logika dari
hubungan korelasi antara data, fakta dan analisa. Adapun konklusi ini bisa juga
dijadikan kedalam satu bab dengan bab saran-saran karena saran-saran tesebut
merupakan pencerminan kesimpulan yang jelas tanpa pemberian alternatif lagi.
4.
Bentuk Laporan Resmi
Bentuk resmi dari suatu laporan terutama laporan yang
panjang haruslah dibuat memperhatikan soal-soal kerangka, sistematika, teknis
penulisan dan sebagainya.
Laporan resmi tersusun sevara tepat dan terperinci
mengenai hal-hal di bawah ini :
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isis
d. Daftar tabel
e. Daftar gambar
f. Pendahuluan
g. Tubuh laporan
h. Kesimpulan dan saran
i. Daftar pustaka
j. Lampiran
k. Daftar petunjuk
CONTOH LAPORAN :
I. Latar Belakang
Untuk
merealisasikan visi misi Universitas Indonesia sebagai universitas kelas dunia,
peranan UI dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak saja berasal
dari kontribusi pengelola Universitas, lulusannya yang bermutu, akan tetapi
juga dari hasil penelitiannya di Lingkungan UI yang relevan terhadap
pengembangan keilmuan dan kebutuhan pembangunan. Hasil-hasil penelitian baik
berupa paten, artikel ilmiah, teknologi tepat guna, atau buku ajar perlu
disebarluaskan kepada para dosen atau peneliti lain maupun masyarakat
pengguna, termasuk industri yang langsung dapat memanfaatkannya.
Salah satu
sistem komunikasi ilmiah yang perlu ditingkatkan adalah berkala ilmiah
sebagai media komunikasi ilmiah (publikasi) baik skala nasional, regional, dan
internasional yang dapat menerima artikel ilmiah bermutu yang berasal tidak
hanya dari lingkungan UI, tetapi dari luar UI. Media jurnal ilmiah tersebut
yaitu Jurnal Makara yang terdiri dari empat seri yaitu, seri Sains, Teknologi,
Sosial-Humaniora, dan Kesehatan.
Untuk menjaga
kualitas jurnal ilmiah diperlukan suatu evaluasi atau penilaian dari badan
pemberi akreditasi, yang dalam hal ini dilakukan oleh DIKTI. Jurnal Makara seri
Kesehatan mendapatkan akreditasi B hingga bulan Juni 2007, dan untuk seri
Teknologi, seri Sains dan seri Sosial-Humaniora juga mendapatkan akreditasi B
hingga bulan November 2007. Pada akhir bulan Agustus 2007, para Pengelola
Jurnal Makara kembali mengajukan akreditasi untuk penilaian berkala ilmiah
tahap II. Hasil penilaian yang diperoleh sesuai SK Dirjen Dikti Depdiknas RI
No.167/DIKTI/Kep/2007 untuk seri Sains mendapatkan akreditasi B, untuk seri
Teknologi dan Kesehatan tidak terakreditasi, sedangkan seri Sosial-Humaniora
sedang dalam proses penilaian.
Berpijak pada
kegagalan akreditasi kedua jurnal ilmiah diatas, melalui instrumentasi
penilaian berkala ilmiah yang disusun bersama oleh LIPI, Ikatan Penyunting
Indonesia, Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, serta DP2M Ditjen Dikti (SK Dirjen Dikti No. 11/DIKTI/Kep/2006, tentang
Panduan Akreditasi Berkala Ilmiah), ternyata bukan hal yang mudah untuk
mendapatkan akreditasi. Oleh karena itu Pengelola Jurnal perlu meningkatkan
pengetahuan pengelolaan jurnal sesuai standar penilaian nasional yang meliputi
3 dimensi yang saling terkait, yaitu dimensi fisik/penampilan, dimensi
manajemen, dan dimensi substansi. Sementara untuk Jurnal berkala ilmiah yang
telah terakreditasi diperlukan pemeliharaaan dan peningkatan kualitas ketiga
dimensi diatas.
Salah satu
upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan
penataran dan lokakarya menajemen/pengelolaan berkala ilmiah secara sistematis.
II. Tujuan Penataran dan
Lokakarya
Tujuan utama penlok ini adalah meningkatkan kemampuan
pengelola
berkala ilmiah termasuk mekanisme serta segi-segi penting dalam meningkatkan
mutu berkala dan proses akreditasi.
Adapun tujuan khusus kegiatan
penlok ini adalah agar para peserta penataran dan lokakarya dapat :
1. Meningkatkan
pemahaman tentang kebijakan, dasar falsafah, prinsip-prinsip dan prosedur
publikasi berkala ilmiah;
2. Meningkatkan
motivasi untuk dapat ikut serta meningkatkan publikasi hasil-hasil
penelitian/pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk berkala ilmiah;
3. Membangun
dan memperkokoh jaringan komunikasi ilmiah antar dewan redaksi Jurnal Makara.
III. Metode
Penataran dan Lokakarya
Di dalam meningkatkan pemahaman pengelolaan berkala ilmiah, peserta diberi
pengetahuan teoritis dan praktis tentang seluk beluk pengelolaan berkala
ilmiah. Demikian pula akan diadakan diskusi untuk membahas berbagai kesulitan
dalam pengelolaan Jurnal Makara. Oleh karena itu, para peserta diharapkan dapat
melakukan evaluasi diri atas berkala yang dikelola dan untuk selanjutnya dapat
dipakai sebagai alat untuk membuat perencanaan perbaikan mutu penerbitannya.
Lebih terperinci, metode penlok adalah seperti berikut:
1. Ceramah. Metode ini digunakan untuk memberikan pemahaman yang lengkap
kepada para peserta tentang suatu topik. Dalam ceramah
diuraikan kerangka materi secara lengkap, jelas, mudah dipahami, dan aplikatif.
Metode ceramah dalam penlok ini diusahakan untuk menghindari pembahasan
teoritis yang berlarut-larut dan lebih menekankan pada contoh-contoh kasus
beserta pemecahannya. Waktu penyajian materi 45 menit, dilanjutkan dengan tanya
jawab.
2. Diskusi.
Diskusi berlangsung pada sesi khusus (sesi IV), untuk mendiskusikan berbagai
hambatan dalam pengelolaan Jurnal makara. Diskusi dipilih untuk lebih memberikan
kesempatan kepada para peserta: membahas, mempertanyakan, menggarisbawahi,
memberikan masukan, dan memperdalam materi yang diceramahkan.
IV. Deskripsi Pokok Bahasan
Materi atau
pokok bahasan penataran dan lokakarya dipilih melalui pertimbangan kebermaknaan
dengan tujuan kegiatan. Selanjutnya materi tersebut akan diberikan oleh
pemateri yang dipilih di antara tenaga ahli/pakar yang sudah berpengalaman dari
DIKTI. Adapun rincian
materi adalah sebagai berikut:
1.
Kebijakan Pengembangan Berkala Ilmiah Nasional. Kasubdit Publikasi dan Sistem
Informasi DP2M-Dikti akan menyampaikan kebijakan yang telah dan akan
diberlakukan sehubungan dengan upaya peningkatan mutu hasil penelitian dan
diseminasinya serta akreditasi berkala ilmiah.
2.
Format. Paparan meliputi penjelasan perbedaan makna antara format dan gaya
dalam kaitan dengan penampilan, keberkalaan, keajekan, penomoran terbitan, dan
penomoran halaman.
3. Teknik Penyuntingan. Dalam topik ini akan
disampaikan butir-butir penting yang perlu dicermati dalam menilai suatu naskah
yang akan dimuat, mulai dari penyuntingan judul artikel sampai daftar pustaka.
4.
Organisasi Penerbitan. Pokok bahasan yang disampaikan terdiri atas beberapa
kiat: (a) menampung naskah dari penulis, menghimpun artikel dalam jumlah yang
cukup dan berkesinambungan, (b) melaksanakan kode etik penyuntingan, mengelola
naskah (c) memperoleh dana dari iklan, (d) memperluas pemasaran di kalangan perguruan
tinggi, lembaga litbang, baik pemerintah, industri, swasta, serta himpunan
profesi, (e) memelihara hubungan baik dengan pelanggan melalui peningkatan
teknik komunikasi, (f) meningkatkan jumlah tiras dan sirkulasi, (g) meluaskan
distribusi berkala dari segi geografis, dan (h) menata organisasi dan
personalia sesuai dengan kebutuhan penerbitan berkala ilmiah.
5.
Pengendalian Mutu Berkala Ilmiah (Akreditasi). Meskipun Instrumen Evaluasi
untuk Akreditasi Berkala Ilmiah telah dijadikan panduan oleh pengelola berkala
dalam pengajuannya untuk memperoleh akreditasi, banyak butir penting yang belum
dipahami. Mata acara ini dimaksudkan agar ada kesamaan persepsi mengenai setiap
butir dalam instrumen evaluasi antara pengelola berkala dan evaluator, terutama
instrumen yang baru.
Pelajaran Terpetik dari
Kegagalan Mengakreditasi. Materi yang dikemukakan ialah hal-hal yang terabaikan
oleh pengelola berkala ketika mengajukan akreditasi, mulai dari persyaratan
administrasi, menjaga mutu tampilan fisik berkala, sampai pada mutu artikel
yang dimuat.
6. Diskusi dalam kelompok kecil: (a) berlatih
menyunting naskah artikel, hambatan dalam manajemen pengelolaan berkala ilmiah,
(b) simulasi untuk mengajukan akreditasi. Diskusi akan dikembangkan agar
terbentuk persepsi yang sama antara pengelola dan penilai akreditasi dalam
menerjemahkan butir-butir yang tercantum dalam Instrumen Evaluasi untuk
Akreditasi Berkala Ilmiah, (c) berbagi pengalaman mengatasi hambatan dan
pengelolaan berkala ilmiah, dan (d) menerima umpan balik dari fasilitator untuk
meningkatkan mutu berkala.
V. Waktu dan Tempat
Penataran dan lokakarya
diselenggarakan pada Hari Kamis tanggal 31 Juli 2008, bertempat di Gedung
Serbaguna Lt.3 Gedung Perpustakaan Pusat, Kampus Universitas Indonesia – Depok.
VI.
Fasilitator dan Peserta
1.
Pembicara/Fasilitator terdiri atas anggota Tim Penelaah/Evaluator Akreditasi
Berkala Ilmiah Dikti.
2.
Peserta Penataran dan lokakarya aktif/penuh adalah pengelola berkala (dewan redaksi)
yang terlibat dalam penerbitan Jurnal Makara.
3.
Peserta Penataran adalah pengelola berkala ilmiah (1 orang perwakilan dewan
redaksi) dari masing-masing pengelola jurnal berkala ilmiah yang berada di
lingkungan UI
4.
Peserta yang diundang dalam Penlok berjumlah 38 dewan editor dari setiap seri Jurnal Makara ditambah perwakilan pengelola jurnal ilmiah di lingkungan UI sebanyak 30
orang.
VII. Agenda
Rabu, 30 Juli 2008
17.00 – 18.00
Pendaftaran Peserta dan Check-in di Pusat Studi Jepang (Khusus Peserta
dari luar Daerah)
19.00- 19.30
Ramah Tamah dan Makan Malam
19.30 -
Istirahat
Kamis, 31 Juli
2008
08.00 – 08.30 Registrasi
08.30 – 09.00 Pembukaan
oleh Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (Bachtiar Alam, Ph.D)
Presentasi :
SESI I
09.00 – 10.00 Kebijakan
Pengembangan Berkala Ilmiah Nasional
Pembicara
: Prof. Dr. Suminar S. Achmadi
Moderator : Dra. Fatma Lestari, M.Si.,Ph.D.
10.00 – 10.15 Rehat
Kopi
SESI II
10.15 – 11.30 Pengelolaan
Jurnal
(Sumber naskah, Format,
Pengembangan Gaya Selingkung, Teknik Penyuntingan dan Organisasi Penerbitan)
Pembicara
: Prof. Dr. Wasmen Manalu
Moderator : Dr.
Budiarso, M.Eng.
11.30 – 12.30 Pengendalian
Mutu dan Pelajaran Terpetik dari kegagalan Akreditasi
Pembicara :
Prof. Dr. Suminar S. Achmadi
Moderator
: Dr. Yoki Yulizar
13.30 – 14.00 Ishoma
Diskusi Kelompok dan Pleno
14.00 – 15.30 Diskusi
“Jurnal Makara”
Pembicara : Semua Fasilitator
15.30 – 16.00 Rehat Kopi
16.00 – 16.30 Pleno :
Rencana Tindak Lanjut Jurnal Makara untuk Akreditasi
Pembicara :
Perwakilan seri Jurnal Makara
16.30 – 16.45 Penutupan
Jum’at, 01
Agustus 2008
07.00
Check
Out (Khusus
Peserta Luar Daerah)
VIII. Kepanitiaan
Penanggung Jawab
: Bacthiar Alam, Ph.D
Panitia
Pengarah
: Dr. Ir. Budiarso, M.Eng
Dr. Jarnuzi Gunlazuardi
Dr. Ing. Misri Gozan, M.Tech.
Dr. Ali Nina Liche Seniati, M.Si.
Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D.
Panitia Pelaksana
Ketua
: Dr. Yoki Yulizar
Wakil
Ketua
: Dra. Fatma Lestari, M.Si.,Ph.D.
Tirta N. Mursitama, Ph.D.
Kesekretariatan
: AAA. Ratna Dewi, M.Si., Ak
Vera Andriyani, SKM
Wanti Wulandari, S.Si
Cucu Sukaesih
Amalia Kamilah, S.Si
Siti Muliyanti
Bendahara dan
Konsumsi : Rr.Tutik Sri Hariyati, S.Kp.,
MARS
Almira Gitta
Melly Riana
Acara
: Suharti, A.md
Dina Nur Wulandari, S.Kp
Lenny Maykel Muliawati, SKM
Krestika
Dwi Dharmaningsih, S.Kp
Dokumentasi dan
Publikasi : Ahmad Nizhami, S.Si.
M. Prabu W
Maman Suherman
Perlengkapan
: Mukhlis Sutami, S.Pd
Sudarmadji,
M.Si
Yusuf
Uraian Tugas Kepanitiaan
● Penanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap
keseluruhan kegiatan Penataran dan Lokakarya Jurnal Makara (Penlok Jurnal
Makara).
● Panitia Pengarah
Memberikan pengarahan dan
memantau berlangsungnya kegiatan penlok yang akan dilaksanakan.
● Ketua dan Wakil Ketua
1.
Merencanakan dan menyusun kegiatan penlok yang akan dilaksanakan
2.
Memberi pengarahan kepada anggota panitia lainnya tentang kegiatan penlok
yang akan dilangsungkan
3.
Memberi masukan materi untuk penlok yang akan dilaksanakan
4.
Mengkoordinasi seluruh kegiatan penlok dengan seluruh tim kerja sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
● Penanggung
Jawab Kesekretariatan/Registrasi/Undangan :
1.
Mengkoordinasi
dan mempersiapkan surat menyurat dan pengirimannya dari persiapan sampai
selesai;
2.
Mempersiapkan
undangan ke pembicara untuk tiap sesi;
3.
Mempersiapkan
undangan ke peserta
4.
Memastikan
jumlah peserta dengan mengkonfirmasi kehadiran calon peserta dan membuat daftar
peserta untuk disampaikan kepada bagian registrasi;
5.
Menyiapkan
daftar peserta dan memonitor kehadiran peserta;
6.
Menyiapkan
seminar kit pada hari pelaksanaan;
7.
Menyiapkan name
tag;
8.
Menyiapkan
segala bentuk informasi;
9.
Mengkonfirmasi
kepada moderator;
10.
Menyiapkan
daftar peserta;
11. Membuat notulensi rapat;
12. Membuat arsip kegiatan penlok
13. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan penlok
● Penanggung
Jawab Bendahara/Konsumsi :
1.
Menyiapkan
anggaran dan permohonan pencairan dana ke pihak Dir. Keuangan UI;
2.
Menangani
masalah keuangan untuk peminjaman ruang Wisma Makara
3.
Mengatur aliran
dana/cashflow dana;
4.
Membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan;
5.
Memastikan dan
memonitor jumlah makanan yang dipesan baik untuk unit setiap rehat maupun makan
siang;
6.
Check kesiapan
ruang untuk rehat dan makan siang.
● Penanggung
Jawab Acara
1.
Menyiapkan acara;
2.
Menghubungi dan
meminta konfirmasi pembicara;
3.
Memonitor
jalannya acara;
4.
Mendampingi
tamu undangan;
5.
Menyiapkan MC.
● Penanggung Jawab
Dokumentasi/Publikasi
1.
Menyiapkan
bahan publikasi penlok;
2.
Mencari dan
mengarahkan panitia bidang dokumentasi untuk mengabadikan momen-momen penting.
● Penanggung
Jawab Perlengkapan/Akomodasi
1.
Menyiapkan
semua peralatan yang dibutuhkan dalam ruangan, seperti : LCD, Komputer/lap top,
kabel gulung, sound sytem, pengaturan meja dalam ruang, timer, pointer, layar,
menyiapkan meja registrasi dan perlengkapannya, dan mengatur dekorasi
2.
Menyiapkan dan
membuat disain materi publikasi (backdrop, spanduk)
3.
Memasang
Back-Drop dan Spanduk
4.
Mengurus ijin
pemasangan ke UPT PLK UI.
IX. Sumber Dana
Sumber dana kegiatan Penataran
dan Lokakarya Jurnal Berkala Ilmiah berasal dari dana RKAT DRPM UI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar