BAB
1
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Di era globalisasi ini perkembangan jaman
dan perubahan lingkungan yang begitu cepat serta permasalahan ekonomi yang
begitu kompleks mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih efektif dalam
melakukan operasinya, agar dapat mengikuti perkembangan dan perubahan zaman
yang ada, maka perusahaan harus dapat melakukan penggantian-penggantian
strategi-strategi perusahaan yang sesuai, agar dapat mempertahankan citra hidup
perusahaan.
Setiap perusahaan pastinya menginginkan tujuan
yang baik sesuai dengan target tanpa suatu hambatan, namun keberhasilan yang
hendak dicapai tersebut perlu melalui beberapa tahap atau proses dalam
menjalankan operasinya. Untuk itu perusahaan dituntut untuk memperhatikan aspek
fungsional seperti aspek pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan, dan aspek personalia yang meliputi strategi
seluruh aspek fungsional tersebut.
Strategi pemasaran merupakan aspek yang
sangat penting untuk perusahaan, karena meliputi keempat aspek fungsional
tersebut maka perusahaan diharapkan mampu menunjukan kualitas yang baik dan hal
ini merupakan cara-cara perusahaan untuk mencapai tujuannya. Jika strategi
pemasaran yang dipilih tidak tepat dan
tidak sesuai dalam perusahaan, maka dalam menjalankan operasinnya
perusahaan tersebut akan mendapat hambatan-hambatan, namun bila tepat dan
sesuai maka tujuan perusahaan akan dicapai dengan mudah meskipun tetap mendapat hambatan.
Dalam melaksanakan strategi pemasaran suatu
perusahaan tidak dapat lepas dari faktor internal yang meliputi strategi
pemasaran, profil perusahaan, serta cara mendapatkan informasi. Sedangkan
eksternal perusahaan meliputi lingkungan, ancaman, peluang, dan pesaing. Dan
hal tersebut akan dijadikan dasar dalam perumusan strategi pemasaran oleh
perusahaan.
Analisis yang penulis gunakan adalah
analisis SWOT yang menampilkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.
Mengingat pentingnya strategi pemasaran bagi sebuah perusahaan, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “ Evaluasi Strategi Pemasaran
Dalam Mencapai Tujuan Perusahaan Berdasarkan Analisis SWOT”.
1.2
Rumusan
dan Batasan Masalah
1.2.1
Rumusan Masalah
1.
Strategi pemasaran apa yang dijalankan perusahaan?
2.
Apakah strategi pemasaran yang telah dijalankan sudah sesuai perusahaan?
3. Berdasarkan analisis swot strategi
pemasaran apa yang sesuai dengan perusahaan
tersebut?
1.2.2
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
penelitian ilmiah ini dibatasi hanya untuk mengevaluasi strategi yang telah
digunakan perusahaan saat ini apa sudah mencapai tujuan perusahaan serta untuk
mengetahui strategi yang tepat dan sesuai perusahaan di masa yang akan datang
dengan menganalisa faktor internal dan eksternal perusahaan seperti kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi
pemasaran yang telah dijalankan perusahaan?
2. Untuk mengetahui kinerja strategi
pemasaran yang telah dijalankan yang sesuai
dengan tujuan perusahaan
3. untuk mengetahui strategi pemasaran
yang sesuai di masa yang akan datang berdasarkan analisis SWOT.
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Bagi PT. Columbus
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dalam pengambilan
keputusan atau kebijakan-kebijakan dalam penentuan strategi pemasaran.
2. Bagi Universitas
Penelitian
ini diharapkan dapat menambah kepustakaan, khususnya dibidang pemasaran.
3.
Bagi Penulis
Penelitian
ini dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan teori yang telah diperoleh
selama kuliah dengan sesungguhnya yang terjadi sehingga dapat menambah
pengetahuan yang lebih luas dan dapat mengembangkan ilmu yang sudah diperoleh.
1.5
Metode Penelitian
1.5.1
Objek Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan, objek
penelitian yang dilakukan adalah P.T Columbus yang merupakan salah satu
perusahaan swasta yang bergerak dibidang elektronik dan furnitur yang berlokasi
di Pondok Gede Bekasi.
1.5.2
Data Variabel
Dalam penelitian ilmiah ini, data yang
digunakan berupa data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
internal perusahaan seperti profil perusahaan, produk perusahaan,marketing plan
perusahaan. Dan data sekunder berupa data yang dipublikasikan melalui jurnal,
blog,dan sosial media.
1.5.3
Alat Analisis
Alat yang digunakan penulis dalam melakukan
penelitian ilmiah ini adalah analisis SWOT yang terpaku pada kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman pada perusahaan tersebut.
BAB ll
2.1
Pengertian Strategi pemasaran
Setiap
perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang, tujuan
tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan, apabila
perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha
mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar.
Tujuan
ini hanya dapat di capai, apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan
strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada
dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat
dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.
Seperti
diketahui keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang diwarnai dengan adanya
perubahan dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan
lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan
umumya dan bidang pemasaran khususnya.
Disamping
itu strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian
strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang
apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau
peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan dunia bagian yang
sangat penting dan saling berkaitan, guna dapat berhasilnya kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu sasaran pasar yang dituju (target market), dan acuan pemasaran yang
dijalankan marketing mix untuk
sasaran pasar tersebut.
Dari
pembahasan di atas ada baiknya kalau kita mengetahui lebih jauh pengertian dari
strategi pemasaran yang dikemukakan oleh Basu Swastha dan T. Hani Handoko (2008
: 119) bahwa strategi pemasaran adalah : Merupakan sejumlah tindakan-tindakan
khusus, tetapi lebih merupakan pernyataan yang menunjukkan usaha-usaha
pemasaran pokok yang diarahkan untuk mencapai tujuan.
Gregorius
Chandra (2002 : 93) bahwa strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan
ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program
pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran
tertentu.
Perusahaan dapat menggunakan dua
atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program
(seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan,
atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
permintaan. Oleh sebab itu dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasi
program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi
dengan sinergistik. Mekanisme ini disebut strategi pemasaran. Umumnya peluang
pemasaran terbaik diperoleh dari upaya memperluas permintaan primer, sedangkan
peluang pertumbuhan terbaik berasal dari upaya memperluas permintaan selektif.
Usmara
(2003 : 22) bahwa strategi pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya tidak mudah dirumuskan dan
dilaksanakan.
Lain
halnya dengan Andrews dalam buku Buchari Alma (2004 : 199) bahwa strategi
pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan
mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama
dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang
akan dikejar oleh perusahaan.
Strategi
pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang
pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan perkataan lain, strategi
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapai lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu
berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas
analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan
kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi
perusahaan dari lingkungannya. Disamping itu strategi pemasaran yang telah
ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan
keadaan/ kondisi pada saat ini.
Lain
halnya menurut Fandy Tjiptono (2009 : 6) mengemukakan pengertian strategi
pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan
melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut.
2.2 Jenis-Jenis
Strategi Pemasaran
Suatu aspek yang paling penting dalam melaksanakan segmentasi
pasar adalah aspek operasional. Hal ini berarti bahwa kita harus menghindarkan
diri dari dimensi yang tidak dapat dilaksanakan. Dasar segmentasi yang dipakai
haruslah dapat dilaksanakan. Dasar
pelaksanaan segmentasi umumnya dipergunakan segmentasi atas dasar demografis
(kependudukan) seperti umur, jenis kelamin, penghasilan daerah, penghasilan
keluarga dan sebagainya. Informasi kependudukan semacam itu sangat mudah
memperolehnya dan sangat berguna dalam hal promosi dan distribusi. Setelah
diketahui bahwa pasar yang dihadapi dapat dibagi-bagi ke dalam strategi yang
mungkin dilakukan terhadap keadaan tersebut.
Menurut Sofyan Assaury (2008 : 163) bahwa strategi pemasaran
secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh
perusahaan yaitu :
1. Strategi pemasaran yang tidak
membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
2. Strategi pemasaran yang
membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).
3. Strategi pemasaran yang
terkonsentrasi (Concentrated
Marketing).
Untuk lebih jelasnya ketiga jenis
strategi pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan
menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya
memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Oleh karena itu perusahaan hanya
menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua
pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. Strategi ini
bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya.
Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan kebutuhannya,
serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para konsumen
tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya
kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu keseluruhan
dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya. Salah satu keuntungan strategi ini
adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis.
Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan
strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk
menguasai pasar tersebut (hyper
competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya. Akbatnya,
strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran
perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.
2.
Strategi pemasaran yang
membeda-bedakan pasar (Differentiated
marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa
kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan
atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap
segmen pasar. Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan
berbagai variasi produk dan product mix,
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau pembeli
yang berbeda-beda, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat
dicapai tingkat penjualan yang tertinggi dalam masing-masing segmen pasar
tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal
kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan
dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian
diharapkan penjualan perusahaan akan ebih tinggi dan kedudukan produk
perusahaan akan lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi
pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi
produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan
akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan
strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena
kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya
promosi, dan biaya investasi.
3.
Strategi
pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan
mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan
pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan
produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang
tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha
pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja. Jadi perusahaan
memusatkan segala kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar. Keuntungan
penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh kedudukan
atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Hal ini
karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik
dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari
segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan memperoleh keuntungan
karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga
apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya
usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini
adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada
satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya
perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing
perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahan ini dalam melayani
pasar secara baik dan efektif.
Sehubungan
dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan dapat disegmentasikan menjadi
homogen, pengusaha dapat memilih salah satu dari 3 strategi pemasaran yang pada
dasarnya berpangkal dari 2 tipe pengusaha yaitu :
1.
Pengusaha yang mensegmentasikan pasar
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut segmenter. Pengusaha
dapat mengelompokkan konsumen yang berbeda-beda itu dan kemudian melayani pasar
atau menerapkan strategi pemasaran (marketing
mix) yang berbeda pula sesuai dengan perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing
segmen. Dalam strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda,
dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang berbeda pula
terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah yang biasa disebut sebagai
“pemasaran serba ada” atau “diffrentiated
marketing”. Dalam hal ini pengusaha memberikan perlakuan, penyajian,
penyampaian dan pelayanan (marketing mix)
yang berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara ini lebih menjamin adanya
kemungkinan bahwa perusahaan dapat memperoleh posisi persaingan yang lebih baik
(competitive advantage). Hal ini
disebabkan karena perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik atau
lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya.
2.
Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar
Pengusaha
ini berarti menggabungkan semua segmen yang ada dalam pasar yang dihadapinya
itu, oleh karena itu biasanya disebut sebagai pengusaha yang combiner.
Pengusaha yang tidak mengelompokkan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok
segmen tertentu tetapi dia bergerak dalam pasar umum (masyarakat) yang sangat
heterogen maka hal ini berarti dia memperlakukan konsumen yang berbeda-beda itu
dengan cara atau strategi penyampaian, penyajian dan pelayanan atau marketing mix yang sama. Jadi dalam hal
ini perusahaan berpandangan bahwa semua orang (konsumen) adalah sama, jadi
perlakuan terhadapnya juga sama. Tindakan semacam ini disebut “undifferentiated marketing” atau
“pemasaran serba sama”.
2.3
Pengertian Marketing Mix
Tujuan perusahaan untuk
menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen bukan semata-mata
tanggung jawab manajemen pemasaran saja, tetapi tanggung jawab semua orang yang
terlibat dalam penciptaan produk, mulai dari bagian produksi, personalia, keuangan,
hingga bagian pemasaran. Semua bagian atau departemen dalam perusahaan tersebut
harus bekerja sama untuk memikirkan, merencanakan, menciptakan produk dan
mendistribusikan hingga sampai ke tangan konsumen.
Tugas
dan tanggung jawab manajemen pemasaran dalam memikirkan usaha-usaha pemasaran
yang merupakan sumbangan pencapaian tujuan perusahaan. Secara ringkas
tujuan-tujuan manajer perusahaan adalah merencanakan kegiatan, menggiatkan dan
mengendalikan kegiatan pemasaran. Tugas-tugas ini sebenarnya merupakan
tugas-tugas manajerial yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap kegiatan pemasaran.
Kombinasi
dari strategi produk, harga, promosi dan distribusi dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan “marketing mix” atau bauran pemasaran. Marketing mix juga sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, and Placement)
dalam pemasaran yang merupakan alat yang dapat digunakan produsen untuk
mempengaruhi konsumen.
Menurut
Catur E. Rismiati dan Ig. Bondan Suratno (2001 : 190) mengemukakan bahwa : Marketing mix adalah kombinasi dari
empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,
yakni produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi.
Ratih
Hurriyati (2005 : 42) bahwa Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan unsur-unsur internal penting yang
membentuk program pemasaran sebuah organisasi.
Lain
halnya menurut Indriyo Gitosudarmo (2008 : 182) mendefinisikan bauran pemasaran
sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumennya dapat
menjadi kenal kemudian menyenangi dan kemudian melakukan transaksi pembelian
serta akhirnya konsumen itu menjadi puas.
Di
samping itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta pemberian
discount atau potongan harga,
mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan dapat
menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi
pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi
berlakunya harga obral tersebut.
Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.Variabel
atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan
seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan
demikian, perusahaan tidak hanya sekadar memiliki kombinasi kegiatan yang
terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan barbagai variabel marketing mix tersebut untuk
melaksanakan program pemasaran secara efektif.
2.4
Unsur-unsur Marketing
Mix
Strategi
pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan loyal
dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang.
Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi acuan/bauran pemasaran (marketing mix), yang menetapkan
komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat
mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan.
Indriyo Gitosudarmo
(2008 : 182) bahwa unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix), yaitu : 1. Produk (Product), 2. Harga (Price),
3. Distribusi atau penempatan produk (Place),
4. Promosi (Promotion).
Untuk lebih
jelasnya unsur-unsur bauran pemasaran akan diuraikan satu persatu dibawah ini :
1.
Produk
(product)
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di
pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli kalau merasa
cocok. Karena itu, produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan
pembeli agar pemasaran produk berhasil.
Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka
mempengaruhi konsumen untuk tertarik dan membeli kemudian mereka menjadi puas,
maka harus mengetahui beberapa hal tentang strategi ini, yaitu :
a.
Konsep
produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan
konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan
memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu barang.
b.
Siklus
kehidupan produk
Setiap produk sebenarnya akan memiliki siklus perputaran
terhadap kehidupannya. Setiap produk itu sebenarmya dapat di ikuti perkembangan
hidupnya seperti manusia saja, yaitu memiliki tahap-tahap anak-anak, kemudian
tumbuh berkembang menjadi remaja, kemudian menjadi dewasa lalu surut menjadi
tua dan akhirnya meninggal.
Tahap yang paling awal dari masa hidupnya suatu produk
dimulai dari suatu tahap yang disebut sebagai tahap perkenalan atau introduction. Pada masa ini produk
tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada masyarakat.
Tahap berikutnya tahap pertumbuhan, di mana pada tahap
ini merupakan kelanjutan dari tahap perkenalan yang berhasil. Setelah banyak
anggota masyarakat yang mengenal akan produk itu maka diharapkan masyarakat
tersebut akan menjadi menyenangi produk tersebut dan apabila hal ini terjadi
maka produk tersebut akan berada pada tahap pertumbuhan.
Tahap berikutnya lagi adalah menginjak pada tahap
kedewasaan atau ”Maturity”. Tahap ini
menunjukkan adanya masa kejenuhan di mana masyarakat atau konsumen sudah jenuh
sehingga akan menjadi sukar untuk meningkatkan penjualan produk tersebut.
Tahap yang terakhir adalah tahap penurunan atau ”Decline”. Dalam tahap ini masyarakat
sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut sehingga penjualan akan segera
merosot tajam. Hal ini akan akan terjadi apabila pengusaha tidak mampu lagi
untuk mempertahankan produknya pada tahap kedewasaan.
c.
Jenis-jenis
produk
Agar dapat memasarkan produk dengan baik maka perlu
mengetahui produk itu termasuk dalam jenis yang mana, karena masing-masing
jenis produk akan memerlukan penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk
tersebut agar berhasil.
2.
Harga
(Price)
Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual
produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak
menarik para pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang
yang tepat tidak selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau
serendah mungkin. Sering di jumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu
rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah
itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut.
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan
unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan
persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani
permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan
penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta
share pasar yang dapat dicapai oleh
perusahaan.
3.
Distribusi
(Place)
Pengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat
konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya
kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai
bentuk saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.
4.
Promosi
(Promotion)
Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang
lalu membeli produk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar